Follow Me:

STRES PADA REMAJA DAN DEWASA



DISUSUN OLEH:
 EMITA DISTIANA, dkk

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


A.     DEFINISI STRES
Stres adalah perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik maupun psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap stressor (stimulus yang berupa peristiwa, objek, atau orang) yang mengancam, mengganggu, membebani, atau membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, atau kesejahteraan hidupnya.
B.      STRES PADA REMAJA
1.      PENYEBAB STRES PADA REMAJA
Menurut psikolog Amelia, penyebab stres pada remaja adalah :
a.      Terkait dengan hal-hal yang mereka harapkan. Misalnya, orang tua ingin anaknya berprestasi di sekolah, tetapi anak tidak mampu memenuhi harapan itu, maka jadi stres.
b.      Dipicu dari beberapa kejadian. Misalnya, kehilangan orang tua atau sesuatu yang disayangi, konflik keluarga seperti perceraian atau pertengkaran orang tua, dan lain-lain.
c.       Disebabkan oleh penyakit yang menimpa anggota keluarga. Seperti ketergantungan obat.
d.      Perubahan mood atau suasana hati tidak stabil.

Garfinkel (dalam Walker 2002) mengatakan secara umum penyebab stres pada remaja adalah :
a.      Putus dengan pacar
b.      Perbedaan pendapat dengan orang tua
c.       Bertengkar dengan saudara perempuan dan laki-laki
d.      Perbedaan pendapat antara orang tua
e.      Perubahan status ekonomi pada orang tua
f.        Sakit yang diderita oleh anggota keluarga
g.      Masalah dengan teman sebaya
h.      Masalah dengan orang tua
2.      GEJALA STRES PADA REMAJA
Beberapa gejala-gejala stres pada remaja antara lain:
a.Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.
b.Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat badan.
c.Terlihat lelah, atau kekurangan energi. Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki harapan.
d.Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya.
e.Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih.
f. Melankolik (rasa sedih berlebihan) yang biasanya disertai bangun pagi terlambat dua jam dari biasanya, rasa tidak berdaya di pagi hari dan bergerak lebih lamban.
g.Pusing atau sakit perut.
 h. Mempunyai keinginan atau harapan untuk mati, bahkan bunuh diri.

3.      FAKTOR-FAKTOR STRES PADA REMAJA
Menurut Walker (2002), ada 3 faktor yang menyebabkan remaja menjadi stres ,yaitu :
a. Faktor Biologis :
-  sejarah depresi dan bunuh diri di dalam keluarga.
- penggunaan obat-obatan dan alkohol dalam keluarga.
-  siksaan secara seksual dan fisik di dalam keluarga.
- penyakit yang serius yang diderita remaja atau anggota keluarga.
- sejarah keluarga atau individu dari kelainan psikiatris.
- kematian salah satu anggota keluarga.
- ketidakmampuan belajar atau ketidakmampuan mental atau fisik.
- perceraian orang tua.
- konflik dalam keluarga.
         b. Faktor Kepribadian :
            - tingkah laku impulsif, obsesif dan ketakutan yang tidak nyata.
            - tingkah laku agresif dan antisosial.
            - penggunaan dan ketergantungan obat terlarang.
            - hubungan sosial yang buruk dengan orang lain.
            - masalah dengan tidur atau makan.
       c. Faktor Psikologis dan Sosial :
            - kehilangan orang yang dicintai.
            - tidak dapat memenuhi harapan orang tua.
            - tidak dapat menyelesaikan konflik.
            - pengalaman yang dapat membuatnya merasa rendah diri.
            - pengalaman buruk.
4.      MENGATASI STRES PADA REMAJA
Stres pada remaja dapat diatasi baik di dalam maupun di luar rumah. Langkah pertama dalam mengatasi stres pada remaja adalah mengidentifikasi penyebab dari stres mereka. Dugaan bahwa tidak ada alasan fisik untuk stres pada remaja harus dihindari. Remaja harus diizinkan untuk berbicara dengan bebas tentang masalah mereka dan mereka harus diberi dukungan. Orang dewasa disekitarnya harus membantu dan mengajarinya tentang metode penghilang stres dan membuat target yang realistik untuk kegiatan kurikuler ataupun ekstrakurikuler mereka. Orang tua atau gurum harus meminta remaja untuk mendefinisikan stres menurut mereka, memberikan contoh suatu kejadian dan menanyakan tentang respon mereka terhadap kejadian itu. Berikan saran tentang respon stres yang normal dan jelaskan tentang cara untuk menangani stres. Terangkan kepada mereka bahwa stres yang berbeda akan memberi respon yang berbeda pada orang yang berbeda. Juga beri masukan untuk menghindari metode yang tidak sehat dalam mengatasi stres seperti bertengkar, penggunaan alkohol atau narkoba. Selama dalam keadaan stres yang dialaminya, dukungan penuh harus diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Remaja, seperti anak-anak dan beberapa orang dewasa belumlah siap untuk mengatasi masalah-masalah besar sendirian.

C.      STRES PADA ORANG DEWASA
Pada dasarnya, stres pada orang dewasa disebabkan kebanyakan oleh faktor ekonomi, pekerjaan, dan keluarga. Tetapi sumber stres yang paling menonjol adalah pekerjaan dan ekonomi. Masalah ini tampaknya menyoroti fakta bahwa keprihatinan tentang kesejahteraan finansial selama pensiun tetap ada, meskipun laporan bahwa ekonomi membaik. Banyak orang dewasa yang terus berjuang dengan aspek keuangan yang semakin menurun, dan peningkatan jumlah yang mengubah anggaran pensiun mereka untuk mengkompensasi masa ekonomi sulit.
Dalam mengatasi stres ,orang dewasa menggunakan berbagai macam strategi, seperti termasuk latihan (48 persen), membaca (56 persen), doa (44 persen), dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman (44 persen). Relaksasi juga bisa mengatasi stres pada orang dewasa. Relaksasi dapat membuat pikiran seseorang tenang dan damai. Meditasi juga bisa digunakan sebagai salah satu cara mengatasi stres. Meditasi juga memiliki keuntungan lain seperti konsentrasi menjadi lebih tajam dan pikiran menjadi lebih tenang.  Apabila stres itu mempengaruhi fisik, maka bisa menggunakan obat-obatan. Namun obat sendiri juga kurang efektif, karena bisa mengakibatkan ketergantungan ,biaya mahal, dan membuat orang kebal terhadap obat tersebut. Tetapi, terkadang juga ada beberapa orang dewasa yang mengatasi stres dengan hal yang negatif. Seperti minum-minuman keras, merokok, dan makan terlalu berlebihan.






SUMBER
ociatedcontent.com/article/586/stress_relief_time_out_for_adults.html
siswanto.2007.kesehatan mental:konsep, cakupan, dan perkembangannya.Yogyakarta: Andi OFFSET





Followers

pengunjung

Seputar Kampus FIP