Follow Me:

PERKEBANGAN SOSIAL DEWASA DINI SAMPAI DENGAN DEWASA AKHIR

     A.   perkembangan SOSIAL dewasa dini

Bahaya anak dewasa muda menemui bahaya-bahaya dalam usaha mereka untuk menyesuaikan diri dengan kelompok sosial mereka .ada beberapa hambatan umum yang sulit di atasi secara tuntas.


1.   Orang muda mengalami kesulitan untuk bergabung dengan suatu kelompok sosial orang yang cocok,menjadi bagian dari kelompok merupakan salah satu tugas pengembangan  masa dewasa dini.Ada beberapa kondisi yang menyebabkan ini. Wanita yanh terikata oleh tanggungjawab rumah tangga mungkin tidak mempunyai waktu ataupun uang untuk kegiatan sosial yang sebelumnya ,ereka nikmati dan mungkin mereka tidak mampu memperoleh pengganti yang memuaskan.situasi ini sering kali menjadi  rasa tidak puas yang sering mempengaruhi kepuasan dengan perkawinan.demikian sama halnya dengan pria,karena tekakanan dan tekanan dan rasa tanggungjawab rumah tangga yang begitu berat dan melelehakan dan menyita waktu,sering mengalami kesulitan untuk bergabung  denganh kelompok sosial yang cocok.Sama seperti denga kehidupan mereka. Bagaiman pengaruh rasa puas dengan kegiatan sosial terhadap kepuasan dalam perkawinan.situasi yang seperti ini  mungkin terjadi karena tidak adanya keserasian karena antara mereka terdapat beberbagai perbedaan nilai dan minat,tetapi lebih sering hal ini sering terjadi  karena semnagat bersaing orang muda yang di dorong oleh harapan. semangat ini menjadi kebiasaan yang terbawa dalam hubungan sosial. Itulah yang sering di ungkapkan oleh Erikson dan kawan –kawan meyatakan bahwa periode awal keddewasaan adalah salah satu priode saat orang paling merasa kesepian (34,46). 


2.     Hambatan yang sering menggangu dalam penyesuaian diri yang baik dengan kehidupan sosial adalah rasa tidak pusa dengan peran yang di mainkan mereka untuk memenuhi harapan  kelompok.Orang dewasa yang terbiasa memainkan peran pemimpin pada reamaja sekarang mengalami kesulitan memainkan peran pengikut jika keadaan memaksakanya mengambil oeran tersebut.Seorang pria yang dahulunya menjadi seorang pemimpin di sekolah atau di universitas mungkin mengalami frustasi sebagai oarang dewasa,jika kepemimpina dalam bisnis ,industri atau berbagai kegiatan masyarakat jatuh ketangan orang yang memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi atau preestise yang lebih besar di masyarakat.

3.    Hambatan yang sering menggangu dalam proses penyesuaian sosial adalah faktor mopbilitas sosial. Orang yang bermobilotas tinggi menghadi jauh lebih banyak delma di bandingkan di bandingkan mereka yang bermobilitas relatif rendah,karena mereka harus menyesuaikan diri dengan berbagai kelompok sosial. Keluarga yang bergerak naik pada tanggan baru,melepaskan hubungan dan nilai lama,dalam bergaul memlilih antra dua belas,menjadi anggota organisasi sosial dan menghentikan keterbiasaan berkumpul dengan beramah tamah dengan bekas tetangga yang dulu menjadi hiburan yang di gemari mereka. Yang Keadaan yang seperti ini yang memperbesar rasa kesiapian dan sainilah salah satu rasa kedewasaan yang sering menyebabkan depresi(12).


                  Yang tidak kalah seriusnya adalah keteganga  yang di sebabkan mobolitas sosial dalam keluarga yang bukan saja yang di alami oleh suami istri saja. Tetapi oleh anak dan orang tua mereka.Bgitu juga teman dan tetangga lama cendrung berhenti bergaul dengan mereka karena mereka tidak lagi tinggal di daerah yang sama atau tidak mampu lagi berpartisispasi di dalam kegiatan sosial dulu.

B     Perkembangan sosial usia madya

Usia madya sering membawa membawa perubahan minat dalam kehidupan sosial.sebagai pasangna yang bertanggung jawab keluarganya berkurang dan stastus ekonominya mereka meningkat, mereka lebih banyak terlibat dalam kegiatan sosial di bandingkan semasa mudanya.Selama usia madya ,orang senag terhadap kegiatan menjamu teman dalam bentuk acara makan malam ,pesta-pesta dan umumnya kehidupan sosial mereka senang berkumpul dengan jenis kelamin yang sama. Kegiatan ini biasabya mencapai punjak sekitar umur empat puluh tahun dan mengalami penurunan  pada suia enam puluhan. Bagaimanapun pola kegiatan sosial dala usia madya sangat di pengaruhi olah stastus sosial seseoarng.Mereka yang stsusanya ekonominya lebih tinggi akan lebih aktif pada masa usia tersebut di bandingkan dengan mereka yang berststus rendah, dimana sebagian besar dari mereka tidak masuk dalam kelompok sosial manapun,jarang hadir dalam erbagai pertemuan yng di adakan oleh organisasi yang pernah di masukinya  dan hanya mempunyai beberap teman saja terutamanya tetangganya. Sebagian besar kontak sosialnya hanya dengan anggota keluarga atau tetangganya. Seperti yang di katakan oleh packard  bahwa mereka sedang memasuki priode isolasi sosial (78).

Ada suatu kegiatan sosial untuk oarang yang berusia madya yang membedakan jenis kelamin sebagai persyaratn  tidak/stengah resmi.Pria umumnya lebih banyak mempunyai sahabat atau teman dari pada wanita, namun wanita memounyai hubungan yang lebih dekat dengan teman-temanya  dari pada pria.Kebanyakan pria menjadi anggota lebih dari satu organisasi,sedang wanita umumnya lebih banyak mencurahkan tenaga dan waktunya  dala kegiatan organisasi  di mana dia terdaftar sebagi anggotanya di abndingkan pria. Wanita mempunyai lebih banyak kontak sosial dengan anggota keluarga dan saudaranya dari oada orang luar, sedangkan pria tidaklah demikian.

Janda yang hidup sendiri dan pria yang sendiri karena cerai cendrung untuk aktif  dalam kegiatan sosial seperti yang menikah. Janda dan pria yang cerai  tidak di teriam lagi dalam kegiatan sosial yang di ikuti oleh teangga dan rekan-rekanya .Sebagai penggantinya mereka sering di terima oleh pria yang senasib.
Penelian tentang penyesusian sosial usia madya Penyesuian setiap tahap usia muda di tentuka oleh dua faktor.(1)Sejauh mana seorang dapat memainkan peran ossial secara tepat sesuai dengan apa yang di harapkan dari padanya.(2)Sebereapa banyak kepuasan yang di peroleh seseorang.

Karena ia memerankan dalah satu peran penting  mengembangka tugas seseorang selama usia madya adalah untuk mencapai tanggungjawab sebagai warga negara dan tanggung jawab sosial. Seberapa jauh keberasilan  dalam menguasai tugas-tugas tersebut tidak hanya akan mempengaruhi penyesuaian sosialny tetapi berpengaruh juga pada penyesuaian pribadi dan kepuasan yang di peroleh. Cavat fidik atau kesehatan yang buruk dapat menggangu atau menghalangi untuk terlibat dalam kegiatan sosial atau kegiatan yang bersifat umum.study tentang pola hubungan sosial di kalangan pasangan usia madya ,menghasialkan kesimpulan bahwa jaringan sosial yang erat lebih bisa terjadi apabila suami dan istri di besarkan dan tinggal di yang sama. Sebaliknya jaringan sosial yang longgar  lebih umum terjadi di antara mereka yang berpindah-pindah  tempat tinggal,terutama pasangan yang berasal dari golongan ekonomi yang menegah ke atas (102).

Faktor   penting yang menyebabkan orang usia madya mempunyai fungsi yang baik. (1) Kesehatan yang baik menyebabkan orang dapat berpartisipasi  dalam kegiatan sosial. (2) Kaitan yang erat dengan kegiatan sosial dapat melahirkan motivasi yang perlu untuk bagian dalam kegiatan sosial. (3) Kemahiran dan keterampilan sosial yang di peroleh sebelumnya dapat memperkuat kepercayaan  diri dan dapt mempermudah masalah sosial. (4) Titak hadir karena urusan keluarga dan keuangan tidak cukup membatasi kemauan dan kemampuannya untuk berfungsi sebagai kelompok ahli sosia. (5) Ststua sosial yang sesuai dengan teman sebaya tentang keinginan kelompok sosial yang memeungkinkan bergabung dengan organiisasi masyarakat. (6) Kemampuan untuk berperan sebagai pengikut dengan ikhlas walaupun peran kepeminpinan biasa di pegang oleh nereka orang dewasa.

C          Perkembangan dewasa lansia( lanjut )

Berhubungan dengan orang lain merupakan kebutuhan yang penting bagi lanjut uisa.Siti Rahayu (1998) menyebut hal demikian dengan istilah fenomena sosial clock.
Semangkin bertambah usia menyebabkan lanjut usia semangkin berkurang aktivitas sosialnya, hal ini lazim di istilahkan sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan atau social disangegement ( hurlock,1993 ). Namun apabila mengutip pendapat dari alex Comfort (dalam Suyunus ,1985 ) di estimasikan bahwa hanya 25 %  lanjut usia .Usia yang mundur dari kegiatan sosial karena hal yang berkaitan dengan tubuh,selebihnya yang 75 %  termasuk sosiogenic aging.Dalam hal ini kondisi yang berarti lanjut usia masih memiliki kebutuhan soisial ,atau kebutuhan untuk berhunbungan dengan orang lain.

      Dalam hubungananya dengan aktivitas sosial ini,di kenal adanya beberapa teori, antara lain : (1) tori interaksi sosial,yang mengatakan kemampuan lanjut usia untuk menjalin interaksi sosial merupakan kunci untuk memepertahankan status sosialnya. (2) tori penarikan diri,yang berpendapat kemiskinan dan penurunan derajat kesehatan pada lanjut uisa yang menyebabkan lanjut usia secara berlahan-lahan dari pergaulan. (3) Teroi aktivitas,yang menemukakan penemuan yang sukses tergantung dari bagaiman lanjut usia meraskan kepuasn dalam melakukan aktivitas dan mempertahankan aktivitas selama mungkin. (4) Terori kesinambungan, yang mengatakan adanya kesinambungan dalam sikluds kehidupan lanjut usia dengan demikian pengalaman hidup seorang pada suatu saat merupakan gambaranya kelak pada saat ia menjalani lanjut usia (5) Teroi perkembangan , yang menekankan pentingnya apa yang telah di alami oleh lanjut usia pada saat ia muda sampai dewasa. (6) Teori staretifikasi sosial, mengatakan adanya startifisikasi sosial berdasarkan usia kronologis ,menggambarkan perbedaan kapasitas ,peran, kewajiban, dan hak mereka berdasarkan usia (Hardwinoto , 1999 ).

Selain teori – teori  tersebut ,  Wiharjasasmita menambahkan teori lain ,yaitu :
1.      teori kelompok minoritas ,yang di sebutkan bahwa lanjut usia mendapat perlakuan yang sama di masyarakat dan identik dengan kelompok minoritas lainya yang di ceritakan oleh kondisi sosial status sosial ekonomi rendah ,deskriminasi dan prasangka.
2.      Teori sub Kultur ,yang antara lain menyebutkan lanjut usia merupakan kelompok yang mempunyai budaya tersendiri dalam kehidupan masyrakat ,mereka menutup diri dalam hubungan sosial dengan kelompok masyarakat lain.
3.      Teori pertukaran sosial ,yang menunjukan bahwa lanjut usia mempunyai hubungan interaksi yang saling menguntungkandengan masyarakat,namun dalam hubungan itu selalu di pengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial,ekonomi,dan politisi (1998).
Dari beberapa teori  yang telah di sebutkan ,terlihat beberapa teori saling bertentangan  sehingga dapat di pahami kalau terjadi perbedaan pendapat tentang aktivitas sosial lanjut usia ,karena dasar teori yang di pakai emang berbeda.
Dalam bidang budaya , penelitian yang di lakukan oleh Swasono ( 1995 ), meyimpulkan bahwa lanjut usia masih mempunyai kontribusi selain dalam bidang ekonomi, non ekonomi ,(sebagai pengayom,pemberi restu pendamai dalam perselisiahan anak cucu )sebagai pemilihara pelestarian adat,keutuhan  keluarga (marga ) pemelihara keseimbangan inetraksi  dalam kehidupan  adat.dari hasil penelitian tersebut dapat di katakan bahwa lanjut usia tetap berperAN dalam masalah budaya.
Sebagian besar masalah proses penyesuaian pribadi dan sosial tidak dapat di lakukan secara baik pada uisa lanjut. Masalah ini di sebabkan oleh karena menurunya kemampauan mental dan fisik yang mengakibatkan orang berusia lanjut lebih mudah di serang oleh buhaya potensial di bandingkan dengan yang sebelumnya. Di samping itu sebagiann besar juga di sebabkan kurangnya kemampuan dalam mengenal buhaya potensial ini dalam kehidupan kelompok masyarakat.

D. perbandingan perkembangan dewasa dini ,madya dan lanjut
Perkembangan dewasa dini
1.      Dia di tuntut untuk dapat bertnggung jawab
2.      Tingkat emosinya masih tinggi
3.      Mulai bergabung denan aktivitas atau perkumpuln sosial
4.      Mulai mencari sebuah pekerjaan atau karir

Perkembangan dewasa madya
1.      Masa transisi
2.      Lebih dapat menyesuaikan diri pada lingkunanya
3.      Mematangkan hubungan sosial,organisasi,dan pekerjaan
4.      Emosinya mulai stabil
5.      Pada usia madya ini dituntut untuk membimbing masa masa yang sebelumnya,


Perkembangan dewasa akhir lanjut usia
1.      Memokuskan di suatu kegiatan yang lebih bermakna
2.      Fisiknya sudah mulai menurun
3.      Penurunan dalam fungsi penglihatan
4.      Mudah lupa
5.      Tiidak mudh menerima hal hal baru..
6.      Sosialisasinya sudah berkurang


E Implikasainya dalam pendiikan
Proses pendidikan berlangsung secara terus menerus dalam kehidupan seumur hidup.dalam hal ini pendidikan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari pada usia dewasa  pendidikan ini biasnya di terapakan dalam organisasi kemasyarakatan dan dalam suatu pekerjaan yang sifatnya sebagai hasil ajaran atau latihan.proses belajar juga berlangsung sepanjang hidup manusia (lifelong learning).implimentasinya dalam program pendidikan sepanjang hidup melibatkan berbagi pertimbangan seperti filosofis ,ekonomis dan pelaksanaanya.
Dalam hal ini penidikan yang di peroleh selema ia belajar supaya ia mempunyai suatu keterampilan dan pengalaman.dengan adanya hal tersebut maka pengalaman itu dapat di implikasikan dalam dunia kerja dan karir mereka.dengan adanya semangat dan motivasi yang di berikan maka apa yang dia inginkan akan tercapai dengan usaha dan pengalaman yang ia telah peroleh ketika ia masih belajar dalam perguruan tinggi ataupun dengan cara kursus atau yang lainya. hal inilah yang akan menunjang ketika puncak karir telah ia dapatkan dan mempersiapakan untuk masa pensiunya ketika ia sudah tidak bekerja lagi.walapaun demikian proses belejar atau menuntut ilmu tetap berjalan walapun umurnya sudah lanjut usia dan menuntut ilmu tiada batasnya bagi kita semua.



Followers

pengunjung

Seputar Kampus FIP