Follow Me:

Ilmu di negeri kopi

Bagian 1

Hari yang begitu cerah mengeliling langit luas di atas sana. Ketika itu di bawah pohon rindang ada seseorang yang sedang duduk santai sambil menikmati pemandangan indah dan semilirnya angin di pagi hari. Ia tampak tenang dan santai terasa tiada beban atau pikiran di dalam dirinya,sungguh terpesona ketika melihat dirinya dengan keadaan seperti itu.

Tiada kata yang bisa dia ungkapkan tetapi hanya impian dan angan yang selalu ia bayangkan. Dia merasakan rasaanya ingin merubah dunia ini dengan sesuatu hal yang berguna bagi dirinya. Hal yang paling dia inginkan adalah dengan adanya usaha yang ia lakukan untuk mendapatkan sesuatu yang berharga dan lebih berarti bagi dirinya dan orang lain. Suatu ketika hari sudah menjelang malam, hari dimana ia harus berbaring di tempat tidur dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang, malam itu malam yang penuh dengan suasana sunyi-senyap dimana terdengar suara jangkrik yang berdering di luar sana yang menambah keheningan malam itu.

Malam telah berjalan dengan sendirinya, pagi menyambut kedatanganya terdengarlah suara bunyi nyaring di atas meja belajarnya, kemudian ia bangun dengan segera dan beranjak dari ranjang tempat tidurnya dan terlihat hanya lah jam beker yang berbunyi di atas meja tersebut. Hal tersebutlah yang membuat ia bangun dari tempat tidurnya, tak sengaja ia melihat jam bekernya menunjukan pukul 6.30,ia merasa terhentak kaget “kebingungan” karena di saat itu iya harus bergegas untuk masuk sekolah mengengah atas di kotanya tersebut.

inspirasi saat minum kopi di negeri kopi
Kemudian tanpa pikir panjang ia mandi dan bergegas memakai beju seragamnya serta mengemas beberapa buku mata pelajaranya, lalu ia mulai berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda mini yang ia miliki.

Waktu terus berjalan tanpa henti, tibalah ia di sekolahan yang ia tuju di kota tempat tinggalnya, kemudian ia masuk kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya. Hari telah berlarut dan menunjukan pukul 12.30 siang dan di mana ia keluar dari kelas ia belajar tadi, kemudian ia segera bergabung dengan temannya. Dengan santainya ia pun merangankul temen – temen lainya dan ia menuju ke kantin belakng sekolahan. Tanpa pikir panjang salah satu temennya mengenelkan dirinya ia bernama ratno, eh ya temen temen ni perkenalkan ada salah satu temen kita yang baru bergabung “sambil menunjuk teman barunya :

“, kemudian ia memperkenalakna dirinya dengan nada pelan(halus).”
“sambil tegak dan suara lirih” ia mengenalkan dirinya sambil tegak berdiri.
” Hem dengan rasa cangung “ tangan bergetar” ia mulai mengenalkan dirinya.

Ia bernama Riska,sedangkan temenya pun juga ikut memperkenalkan diri masing-masing ada yang namanya hendro,lina,reka dan hamed.

Tak terasa saat mengobrol bel pun bunyi bertanda bahwa masuk kelas. Kemudian ranto,riska bersama teman-temanya menuju kelas untuk mengikuti seperti pelajaran biasa,lalu setelah menunggu beberapa jam kemudian bel pun berbunyi kembali bertanda bahwa waktu pulang telah tiba.

Bebrapa bulan kemudian perjuangan demi perjuangan bersama temen-temenya sudah ia lalui bersama dengan susah, sedih ia rasakan bersama-bersama, tak terasa ia sekarang sudah beranjak menuju perguruan tinggi, ia berarti sudah memasuki semseter 2 akhir dikelas tiga menengah atas di sekolahan ternama di kotanya.

Hari pun telah berlanjut dan saatnya dia menghadapi ujian nasional dan akhir sekolah, ia mempersiapkan sebelum ujian berlangsung agar dia bisa mengerjakan dengan baik dan mendapatkan nilai akhir yang memuaskan, tanpa menunggu panjang akhirnya hari yang di nantikan telah tiba, di saat itu ia “deg-degan” saat ujian pertama berlangsung karena riska merasa takut tidak dapat mengerjakan tugas dengan baik atau gak, karena rasa deg-degan tersebutlah yang membuat ia gemetar tak karuan. Hari pertama ia telah lalui,kemudian hari selanjutnya ia merasa sudah biasa untuk mengerjakan soal-soal yang telah di berikan pengawas kepadanya.

Setelah ujian berjalan bebebrapa hari, akhirnya ujianya pun selesai. Riska merasa lega karena bisa mengerjakan dengan tuntas dan sebisa ia, iya kerjaan dengan sepenuh hati apa yang telah di berikan pengawas kepanya. Kemudian tibalah waktu iya libur sekolah, dimana ia harus berpisah sementra dengan temen-temen dekatnya. Perpisahan sementara itu bagi mereka terkadang juga binggung mau gimana, karena rumah mereka sanagt jauh antara satu dengan yang lainya.

Suatu hari kemudian riska berjajnjian dengan temen-temen di suatu tempat. Tempat yang istimwea yang selalu ia kunjungi setiap ia pulang sekolah bersama teman-temen dekatnya. Tak lama kemudian datnglah enam orang yaitu riska,ratno hendro,lina,reka dan hamed. tanpa di sadari mereka datang tepat waktu walapun tak searah jalanya, merka datang dengan jalan berbeda sudut walapun ratno dan hamet datang bersamaan karena rumah mereka saling berdekatan.

Keenam orang tersebut akhirnya bermain bersama-sama,temapat yang ia idolakan,tempatnya adalah di dekat suatu pegunungan dan di bawahnya ada sebuah pantai yang indah dan tidak jauh dari tempat itu ada sebuah air tejun yang sangat indah,oleh sebab itulah iya sering berman bersama temen-temenya di situ ketika ia pulang sekolah.

Tak terasa waktu telah menjelang sore di mana ia harus berpisah untuk pulang kerumahnya masing-masing.riska dan temen-temenya pulang dengan rasa kevceriaan dan rasa bangga yang terpancar dari wajahnya.

Hari demi hari ia telah lewati bersama-sama, menghabiskan waktu liburan dengan teman sebaya yang ada di sekitar rumahnya. Terkadang ia juga binggung ketika tiada temen atau seseorang yang menemaninya,takkala ia hanya diam di rumah “ merenung” sambil melihat ke langit luas dan berangan –angan.

Keinginan untuk sekolah yang lebih tinggi memang cita cita riska sejak dulu, ia ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dan dirinya..kesempatan yang jarang ia peroleh kalau ia bisa masuk di perguruan tinggi. Entah mengapa rasanya, ia optimis bisa mesuk di perguruan tinggi negeri di suatu kota besar yang terkenal dengan aneka ragam budaya dan kota pendidikan itu.

Setelah menunggu beberapa lama kemudian, tibalah pengumumnan ujian nasioanal dan ujian akhir sekolah di umumkan di sekolahan tersebut, dengan rasa takut,deg-degan, ia tak sabar ingin melihat langsung berapa hasil yang ia dapakan dari ia mengerjakan soal ujian tersebut, hasil dimana ia sekolah selama tiga tahun di sekolahan ternama di kotanya.

Walapun demekian terkadang ia memikirkan dan berfikir selama tiga tahun ia sekolah hanya dengan ujian yang sebentar itu menentukan hasil dari semuanya yang ia dapatkan,teteapi kenyataan selama ini memang begitu adanya dan membuat siswa-siswi menjadi setres,apalgi ketika tidak lulus ujian nasional tersebut.

Selama ini ujian nasioanl memang menjadi momok “menakutkan” bagi siswa – siswi di berbagi wilayah indonesia. Tetapi hal itu harus di terima oleh semua siswa di bnerbagi sekolahn di indonesia. Hal tersebut adalah pengamatan dari riska selama ini.

Riska merupakan siswa yang aktif ketika itu, ia juga merupakan orang yang kritis ketika ada suatu topik yang mencuat saat pembahasan di dalam kelasnya dan itupun di buktikan oleh teman teman dekatanya saat ini. Begitulah riska, tak lama kemudian ia pergi menuju lorong kecil yang menuju papan pengumuman untuk melihat hasil kelulusanya di ujian kemarin yang ia lakukan bersama teman-temannya.

Setelah melihatnya ternyata......................................’’...........................”....””(kaget, haru dan bersekur sambil mengangkat kedua tanganya)”.
Ternyata ia kelihatan gembira dan bermuka seri seri karena ia lulus dengan nilai yang baik..kemudian riski mencari ratno, hendro,lina,reka dan hamed kelorong sekolahanya, akhirnya riski menemukan mereka, mereka sedang bersandar di dekat pintu sambil dudukan di lantai dan di kursi depan kelas, ia menghampiri teman temanya tersebut.

Tanpa pikir panjang ia memegang pundak ratno dari belakng, karena posisi duduk ratno mengadap pintu lorong ke barat jadi ratno tidak tahu,ratno pun merasa kaget (dengan wajah yang bengong) ketika ratno menoleh.......?
”ternyata kamu to ris( kata ratno), iya” jawab riska”.
kalian ngapain di sisni...............? ”melihat wajah temen-temenya yang lesu dan tidak semngat”,
lina dan reka menjawaabnya... ’g pa og ris’.......nada yang kedua muncul...
”benran g da pa og kata reka”.

Riskapun semnkin bingung ada apa dengan teman-temanya itu. Benran kalian g pa, tapi og wajah kalian tampak gelisah gitu “ sambil melihat ke reka dan hamed serta hendro. Lina dan ratno pun juga diem g da omnongon sedikitpun, ia tanya kembali og malah kalian diem ni kenapa...”ayo lah ngomog law ada sesuatu itu, jangan di pendam sendiri..? kan aku juga teman mu ( kata riska). Hem bukan apa-apa riska percaya lah ma kita hanya........................?

hanya apa ungkap riska.....!!!!! ,

lina menjawab dengan nada pelan “sambil menundukan kepalanya” di antara kami ada yang tidak lolos ujian nasional.

Ha apa....( nada keras) g mungkin itu ungkap riska dengan rasa kanget, hamed membenarkan perkataan
lina, iya ris di antra kami tidak ada yang lulus ujian nasinonal.

Riska pun juga ikut sedih, sambil dia g percaya”dia mengajak ratno dan temen-temanya untuk melihat lagi, “(sekedar untuk memastikan)”. Ayo kita lihat lagi teman-teman,’’ g ah kata salah satu dari temanya”. Tanda tanya pun semangkin besar pada riska.

Dan sampai mereka berpisahpun riska masih binggung dengan keadaanya sendiri dan teman temanya. Dia selalu tetapa berfikir sambil menjekan langkah demi langkahnya. Hal tersebut mas terbawa sampai rumah.

Suatu ketika ia bertemu dengan teman temanya tanpa disengaja di suatu tempat.

“eh ya itu kan lina ma hamed (sambil melihat ke arah sebelah kiri)”
Ngapain ya merka di sini( sambil melangkah ke arah mereka” lina dan hamed”).
Ternyata hamed dan lina sebenarnya sudah melihatnya sebelum itu”pura –pura tiada tau kemudian mereka berdua pergi” Ketika ia  mau mangil ternyata mereka berdua malah menjauh “ sambil mengangkat tangan dan mulai membuka mulutnya” tapi ketika itu riska g jadi memangilnya. Setelah itu riska pun pergi dan pulang kerumah.

Tak disangka-sangka hamed dan teman temanya mengajak riska untuk bertemu di suatu tempat. Dimana temapt itu adalah tempat dimana ia mengabiskan waktu mereka bersama sama dulu. Ia pun menghadiri kedatangnyadan ia pun lupa sebenarnya di tempat hari ini adlah ahri istimewa buat riska tetapi riska gak menyadari hal itu.

Sebenernya semejak itu temen-teman riska sudah merencanakan untuk mengerjain riska di ulang tahun yang bertepatn setelah ujian nasioanal dan akhir sekolah seminggu kemudian tetapi hal itu tidak di sadari bahwa teman temanya mengerjain dia.

Setelah riska tiba di tempat dimana yang di jamjikan teman temanya, di situ hanya ada dua orang teman yang duduk di pinggir pohon. Ia menghampiri kedua temanya.
“hai pren...? udah lama di sini ?”
Hai juga eh kamu ya ris, lumayan sih ris.....
eh ya gimana kabarnya sehatkan...?
“sehat kok, dimana teman teman lainya..?
og g da...katanya kita kumpul bareng..?”
Ought di entar datang kok baru di jalan.., ia sabar ya..

Keasikan mengobrol bersama kedua temanya ternya ketika temnenya pun belum datang juga..!!!

Tak di sangka dan g di duga-duga(temanya pun muncul dari belakang kedua temen riska tersebut dan membawa sebuah kue ilang tahun untuknya. Ketika masih asik ngobrol dia merasakan ada susatu di belakangnya, ketika ia menoleh riska pun kaget..!!1! teman-temanya berkata supraisssssssssssssssssssssssssssssssss, kemudian iya menyanyikan lagu ulang tahun dan tiup lililinya..

 “ selamat ulang tahun ya ris...moga panjang umur, di beri kesehatan,keselamtan dan di beri kelancaran end semoga cepet dapat cewek”.
Iya makasih ya ya teman-temen udah bikin surpais kayak gini...aq terharu end seneg banget tanpa ku sangka sangka kalian baik ya..?
“Ya masama hehhhehehe...”
 Eh ya saya boleh tanya gak..
 Hem emng mau tanya apa ris..”sahut salah satu temannya”.
Hem yang kemarin beneran ya teman kita g da yang lulus..kelihatanya kok kalian hapy hapy sekarang atau................jangan-jangan kalian ngerjain saya....!!!
Hem g og beneran....
tapi lina g nahan ketawa “inget waktu itu...” Tak di sangka riska melihat ke lina “og kamu ketawa lin ada yang aneh ya...”
Hem g ris jawab lina...
Tanda tanya pun semangkin besar pada riska.... Wah aq g percaya” kamu ngerjain aq ya..?
Teman temanya pun ketawa semua..... “hahahhahahhahahhahha”.
Kemudian teman-temanya pun lari kemudian riska mengejarnya...wah kalian parah “sambil berlarian”. Setellah mereka capek akhirnya mereka semua capek dan istirahat sambil bilang maaf ya ris kita ngerjain kamu....?

Tibalah wakut menjelang sore hari... Akhirnya ia pulanh ke rumah masing-masing. Suatu hari kemudian ada suatu informasi dari pihak sekolah maupun dari teman temanya, bahwa masuk perguruan tinggi sudah memulai pendaftran.


bersambung 
penulis :
cucant

Followers

pengunjung

Seputar Kampus FIP